Pertama, mari kita coba bahas keunggulan emas dibandingkan dengan properti:
1. Emas jauh lebih likuid dibandingkan dengan property
Emas, khususnya emas batangan, adalah ‘uang’ yang istimewa. Uang yang
selalu diterima di belahan dunia manapun. Uang yang selalu diterima
walau kondisinya tidak utuh.
Berbeda bila uang rupiah atau dolar yang robek. Uang kertas yang
robek dan hilang sobekan kertasnya min ¼ dari bagian uang maka kita
tidak bisa menggunakannya sebagai alat tukar atau transaksi walaupun
uang kertasnya seratus ribuan.
Apalagi dolar, silakan coba menukar uang dollar yang lecek atau
terlipat ke bank yang terdekat, bisa dipastikan akan ditolak. Kecuali
Anda menukar dollar lecek Anda di daerah Pasar Senen, bisa jadi
diterima.
Sedangkan batangan emas yang patah berserakan karena dibanting anak-
anak masih bisa ditukar dengan uang; masih bisa diterima di pusat toko
emas di Blok M atau Cikini.
Kalau jalan-jalan ke luar negeri dan kehabisan uang, emas batangan
(berstandar internasional yaa..) masih bisa diubah menjadi valuta asing.
Artinya, emas hampir selikuid uang yang ada di dompet anda, yang setiap jam bahkan menit detik bisa berubah.
Sebaliknya jika kita ingin menjual properti kita, jarang sekali
terjadi saat itu juga properti kita terjual, sering kali kita harus
menunggu beberapa waktu (bisa berbulan-bulan) sampai terjadi penjualan.
Ataupun jika kita membutuhkan dana cepat, namun tidak berniat untuk
menjual emas kita, kita dapat menggadai emas batangan kita di bank
syariah ataupun di Pegadaian; proses cepat, dana dapat segera cair.
Lain hal dengan properti, meskipun dapat dijaminkan untuk memperoleh
pinjaman, dana yang kita peroleh biasanya jauh dibawah nilai aset
properti yang kita miliki, prosesnya juga lebih memakan waktu.
Untuk emas, dana yang kita peroleh sekitar 80 sampai 90 persen nilai emas.
2. Emas tidak terpengaruh oleh kebijaksanaan pemerintah.
Pemerintah tidak dapat mempengaruhi harga emas, karena harga emas
ditentukan oleh pasar. Sedangkan properti sangat bergantung dengan
kondisi politik, sosial dan ekonomi.
Kebijakan pemerintah akan tata kota, arus lalu lintas dapat secara drastis mempengaruhi harga properti.
Properti dapat sekejap mata menjadi tidak bernilai jika terjadi risiko ekstrim, seperti terorisme, perang, dan bencana alam.
Sebaliknya emas akan melambung tinggi dalam kondisi ketidakpastian dan krisis.
3. Sifat emas yang durable, tahan lama, anti karat dan anti susut logam mulia yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan properti dan bangunan diatasnya dapat rusak karena pengaruh usia, cuaca dan lainnya.
4. Emas relatif mudah untuk disimpan, dibawa, dan dipindahkan
untuk dapat diuangkan sewaktu-waktu dengan mata uang negara
bersangkutan.
Properti hanya dapat membawa surat akta tanah yang tidak memiliki nilai apapun di luar batas wilayah.
Biaya untuk menyimpan emas relatif kecil, untuk menyewa safe deposit
box hanya ratusan ribu per tahunnya. Properti membutuhkan dana untuk
mengelola, mulai dari perpanjangan surat-surat, pajak, dan biaya
maintenance, meskipun properti tersebut tidak sedang kita gunakan atau
sewakan.
5. Dengan modal relatif kecil, kita dapat mulai berinvestasi
emas, emas mudah pula untuk dijual sebagian karena sifatnya yang dapat
dibagi-bagi.
Berinvestasi di bidang properti membutuhkan dana yang relatif besar,
menjualnya pun tidak dapat sebagian-sebagian. Meskipun dapat
dibagi-bagi, namun prosesnya memerlukan waktu, tenaga dan uang.
Selanjutnya, untuk bahas keunggulan investasi properti, saya tulis di artikel berikutnya, biar tidak terlalu panjang.
sumber : http://lingkar.outletdinar.com/pilihan-investasi-antara-emas-dan-properti-1/#more-28