tag:blogger.com,1999:blog-30045001796249897362024-03-05T20:19:24.606+07:00Didin AfiyuddinDapatkan Informasi Terkini Tentang Internet Marketing dan Tips Menarik LainnyaInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-30934683434191246002014-05-03T12:18:00.001+07:002014-05-03T12:18:11.784+07:00Jarvisof Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-18569301185218244422012-12-08T06:32:00.001+07:002012-12-08T06:32:57.326+07:00Pilih Emas atau Property<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, mari kita coba bahas keunggulan emas dibandingkan dengan properti:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjznlfXt9cen4tU8v6a-Aai6ECBXmL1yqzuartoKdmamhpXSSOucYN4Ugswi5FBuXzseaaXdNfsuG4pD8dEvbIh6HWQkVO20c8fTMj84pg3lOqI0XwHpkkS2FS75R3he8FyIMGGadeC_28e/s1600/emas-batangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjznlfXt9cen4tU8v6a-Aai6ECBXmL1yqzuartoKdmamhpXSSOucYN4Ugswi5FBuXzseaaXdNfsuG4pD8dEvbIh6HWQkVO20c8fTMj84pg3lOqI0XwHpkkS2FS75R3he8FyIMGGadeC_28e/s320/emas-batangan.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Emas jauh lebih likuid dibandingkan dengan property</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Emas, khususnya emas batangan, adalah ‘uang’ yang istimewa. Uang yang
selalu diterima di belahan dunia manapun. Uang yang selalu diterima
walau kondisinya tidak utuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda bila uang rupiah atau dolar yang robek. Uang kertas yang
robek dan hilang sobekan kertasnya min ¼ dari bagian uang maka kita
tidak bisa menggunakannya sebagai alat tukar atau transaksi walaupun
uang kertasnya seratus ribuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi dolar, silakan coba menukar uang dollar yang lecek atau
terlipat ke bank yang terdekat, bisa dipastikan akan ditolak. Kecuali
Anda menukar dollar lecek Anda di daerah Pasar Senen, bisa jadi
diterima.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan batangan emas yang patah berserakan karena dibanting anak-
anak masih bisa ditukar dengan uang; masih bisa diterima di pusat toko
emas di Blok M atau Cikini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau jalan-jalan ke luar negeri dan kehabisan uang, emas batangan
(berstandar internasional yaa..) masih bisa diubah menjadi valuta asing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya, emas hampir selikuid uang yang ada di dompet anda, yang setiap jam bahkan menit detik bisa berubah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaliknya jika kita ingin menjual properti kita, jarang sekali
terjadi saat itu juga properti kita terjual, sering kali kita harus
menunggu beberapa waktu (bisa berbulan-bulan) sampai terjadi penjualan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ataupun jika kita membutuhkan dana cepat, namun tidak berniat untuk
menjual emas kita, kita dapat menggadai emas batangan kita di bank
syariah ataupun di Pegadaian; proses cepat, dana dapat segera cair. </div>
<div style="text-align: justify;">
Lain hal dengan properti, meskipun dapat dijaminkan untuk memperoleh
pinjaman, dana yang kita peroleh biasanya jauh dibawah nilai aset
properti yang kita miliki, prosesnya juga lebih memakan waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk emas, dana yang kita peroleh sekitar 80 sampai 90 persen nilai emas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Emas tidak terpengaruh oleh kebijaksanaan pemerintah.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah tidak dapat mempengaruhi harga emas, karena harga emas
ditentukan oleh pasar. Sedangkan properti sangat bergantung dengan
kondisi politik, sosial dan ekonomi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijakan pemerintah akan tata kota, arus lalu lintas dapat secara drastis mempengaruhi harga properti. </div>
<div style="text-align: justify;">
Properti dapat sekejap mata menjadi tidak bernilai jika terjadi risiko ekstrim, seperti terorisme, perang, dan bencana alam. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaliknya emas akan melambung tinggi dalam kondisi ketidakpastian dan krisis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Sifat emas yang durable, tahan lama, anti karat dan anti susut logam mulia yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan properti dan bangunan diatasnya dapat rusak karena pengaruh usia, cuaca dan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Emas relatif mudah untuk disimpan, dibawa, dan dipindahkan
untuk dapat diuangkan sewaktu-waktu dengan mata uang negara
bersangkutan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Properti hanya dapat membawa surat akta tanah yang tidak memiliki nilai apapun di luar batas wilayah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya untuk menyimpan emas relatif kecil, untuk menyewa safe deposit
box hanya ratusan ribu per tahunnya. Properti membutuhkan dana untuk
mengelola, mulai dari perpanjangan surat-surat, pajak, dan biaya
maintenance, meskipun properti tersebut tidak sedang kita gunakan atau
sewakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Dengan modal relatif kecil, kita dapat mulai berinvestasi
emas, emas mudah pula untuk dijual sebagian karena sifatnya yang dapat
dibagi-bagi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berinvestasi di bidang properti membutuhkan dana yang relatif besar,
menjualnya pun tidak dapat sebagian-sebagian. Meskipun dapat
dibagi-bagi, namun prosesnya memerlukan waktu, tenaga dan uang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, untuk bahas keunggulan investasi properti, saya tulis di artikel berikutnya, biar tidak terlalu panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>sumber : http://lingkar.outletdinar.com/pilihan-investasi-antara-emas-dan-properti-1/#more-28</i></span> </div>
Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-6518883701179107052012-11-25T19:24:00.001+07:002012-11-25T19:26:11.639+07:00Angkutan dari Indramayu ke Cirebon<div><p>Guys, mau sharing sekaligus curhat tentang angkutan dari indramayu ke cirebon, tepatnya dari bunderan kijang indramayu ke krucuk cirebon. Ceritanya ane mau ke cirebon naik elf. Tau kan elf? Elf salah satu angkutan dari ke cirebon atau indramayu. Kalo siang banyak elf. Tapi kalo malam kira2 dari jam 18.00 s.d 23.00 elf mulai sepi. Paling hanya 1 atau 2 elf. Itu juga yang jelek :)</p>
<p>Jadi buat temen2 yang mau ke cirebon dari indramayu jam 18.00 ke atas, jangan pilih2 mobil elf. Karena mobil elf yang narik cuma dikit. Yang ada malah ngga dapat elf :)</p>
<p>Sekian update dari ane mudah2an bermanfaat.</p>
</div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com11Rawadalem, Rawadalem-6.382031 108.356544tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-46764995121125583232012-11-13T20:35:00.000+07:002012-11-13T20:38:55.607+07:00Saatnya Berpikir Menggunakan Otak KananSekarang ini banyak digadang-gadangkan penggunaan otak kanan untuk pembelajaran di mana pun. Singkatnya otak kanan adalah mengenai karakter dan otak kiri adalah lebih ke analisa, peertimbangan dll.<br />
<br />
Berikut akan saya tampilkan artikel ttg Pentingnya Pendidikan Karakter<br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<h1 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pentingnya Pendidikan Karakter</h1>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh:
<b>DJOHAN YOGA</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tulisan
ini merupakan posting tamu dari sahabat saya bapak Djohan Yoga. Beliau aktif di
bidang pendidikan dan merupakan Instruktur Internasional untuk wilayah Asia
dalam bidang Pendidikan Karakter dari Thomas Lickona dan metode Mind Map dari
Tony Buzan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Puas,
begitulah jawaban spontan dari salah satu pembunuh Deni Januar pada saat
ditanya oleh Mendikbud M. Nuh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bukan
hanya sekali tapi dua kali kata puas diucapkannya meskipun yang kedua
dilengkapi dengan kata-kata “agak menyesal”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kita
semua dapat membayangkan betapa hancur leburnya hati Pak Nuh saat mendengar
jawaban itu karena secara logika pasti Pak Nuh mengharapkan jawaban “sangat
menyesal atau khilaf” yang kemudian disertai pula dengan tangisan atau sikap
lainnya untuk mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal
yang relatif sama juga terjadi beberapa waktu yang lalu, saat para siswa
yang melakukan perundungan <i>(bullying)</i> terhadap yuniornya juga tidak
menunjukkan rasa penyesalan sedikitpun sehingga membuat polisi yang memeriksa
mereka marah dan terpaksa melakukan penahanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akademis vs Karakter</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Inilah
produk dari pendidikan yang selama ini hanya dipusatkan pada sisi akademis dan
kurang memperhatikan sisi karakter. Semua pihak seolah hanya ingin mengejar
nilai, rangking atau medali Olimpiade sementara proses pembentukan karakter
yang sesungguhnya jauh lebih penting dari prestasi akademis terabaikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akibatnya
siswa hanya tumbuh menjadi orang yang pintar tapi tidak berkarakter dan ini
sangat berbahaya ketika mereka berada di masyarakat. Dengan hanya berbekal
kepintaran tanpa ada karakter yang mengendalikannya, tidaklah mengherankan
semakin banyaknya terjadi tawuran dan perundungan di sekolah serta semakin
masif dan sistematiknya korupsi dan manipulasi diberbagai bidang kehidupan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dua Tujuan Pendidikan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti
yang diucapkan oleh <b>Bapak Pendidikan Karakter Dunia, Prof. Thomas Lickona </b>bahwa
pendidikan selalu mempunyai 2 tujuan yaitu membantu orang untuk <b>menjadi
pintar (smart)</b> sekaligus juga untuk <b>menjadi baik (good).</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh
karena itulah Prof. Lickona menambahkan <b><i>Respect</i> (hormat)</b> sebagai
R yang ke-4 dan <b><i>Responsibility</i> (tanggung jawab)</b> sebagai R yang
ke-5 ke dalam 3R yang selama ini kita kenal yaitu : <b><i>Reading</i>
(membaca), <i>wRiting</i> (menulis) dan <i>aRithmatic</i> (menghitung).</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3R
yang pertama adalah untuk membuat siswa menjadi pintar sedangkan 2R yang
terakhir adalah untuk membuat siswa menjadi baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketimpangan
antara materi akademis dengan karakter sudah disadari oleh banyak pihak. Namun
sejak Pak Nuh menjadi Mendikbud perhatian terhadap karakter ini menjadi
prioritas utama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terhitung
tahun 2010 yang lalu, pendidikan karakter telah dicanangkan untuk dijadikan
gerakan nasional di seluruh tingkat pendidikan yaitu PAUD sampai dengan
Perguruan Tinggi. Pendidikan Karakter akan diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran, manajemen sekolah dan kegiatan ekstra kurikuler.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Program
dari Kemdikbud ini memperoleh dukungan dari semua pihak mulai dari Presiden,
Wakil Presiden serta seluruh lapisan masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa Kekeliruan Pelaksanaan
Pendidikan Karakter</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun
sangat disayangkan setelah lebih dari 2 tahun ternyata pelaksanaan pendidikan
karakter disekolah tidak berjalan sebagaimana mestinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal
ini disebabkan oleh <b>beberapa kekeliruan</b> seperti:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pertama, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan
karakter merupakan mapel baru dan berdiri sendiri</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> sehingga banyak menanyakan
kurikulum, silabus dan bukunya. Padahal pendidikan karakter bukanlah mapel
karena sesungguhnya sudah ada di dalam setiap mapel yang diajarkan saat ini.
Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak membutuhkan kurikulum, silabus atau
buku yang khusus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedua, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan
karakter merupakan pengganti mapel PMP atau Budi Pekerti</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang ada dulu. Akibatnya banyak
yang mencoba menyamakan metode pembelajaran seperti yang banyak dipakai yaitu
metode ceramah dan catat. Padahal pendidikan karakter bukanlah mapel pengganti
dan proses pembelajarannya bukan lebih ceramah tapi harus digali secara bersama
sama oleh guru dan siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketiga, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan
karakter adalah tugas dari guru mapel Agama dan PKn</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> saja serta kalau perlu melibatkan
guru BK sekiranya terjadi masalah yang terkait dengan karakter siswa. Padahal
pendidikan karakter adalah tugas semua guru dari seluruh mapel, karena setiap
mapel yang diajarkan pasti memiliki nilai nilai moral yang akan memberi dampak
pada kehidupan orang banyak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keempat, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan
karakter hanyalah pelengkap atau tambahan saja</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> sehingga tidak perlu diprioritaskan
seperti halnya dengan materi akademis. Padahal pendidikan karakter adalah
inti dari suatu kegiatan pendidikan karena alangkah berbahayanya seorang siswa
yang hanya berkembang dalam hal akademis tapi tidak dalam hal karakter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kelima, banyak yang beranggapan bahwa pendidikan karakter
hanyalah sebuah pengetahuan semata (kognitif) sehingga tidak perlu usaha yang
khusus dan terencana.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Padahal pendidikan karakter adalah sebuah usaha yang holistik sehingga tidak
hanya melibatkan sisi kognitif tapi juga sisi afektif dan psikomotor. Dengan
demikian, seorang siswa dapat memahami lalu bisa merasakan dan pada akhirnya
mau melakukan nilai-nilai yang dianggap baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kekeliruan-kekeliruan
seperti inilah yang telah menghambat pelaksanaan pendidikan karakter di
sekolah. Akibatnya dalam 2 tahun sejak dicanangkan tidak banyak kemajuan yang
diperoleh, pendidikan karakter masih tetap berada dalam posisi wacana yang
belum dapat dilaksanakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Padahal
kita semua tahu bahwa pendidikan karakter membutuhkan waktu yang lama
dibandingkan materi akademis. Meskipun sudah dilaksanakan dengan sungguh
sungguh belum ada yang bisa menjamin tingkat keberhasilannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendidikan Karakter Memiliki Visi
Jangka Panjang</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendidikan
karakter merupakan suatu proyek pendidikan jangka panjang karena sesuai dengan
makna dari asal katanya, karakter adalah proses untuk mengukir nilai-nilai yang
dianggap baik ke dalam hati sanubari siswa. Oleh karena itu, sekali terukir
akan butuh waktu yang lama untuk dapat mengubahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karakter
tidak sama dengan moral, akhlak, norma atau budi pekerti karena karakter
langsung digerakkan oleh otak. Karakter seseorang dapat ditunjukkan oleh
bagaimana dia bersikap ketika dia tahu tidak ada seorangpun yang melihatnya.
Sikap ini akan bersifat otomatis karena langsung digerakkan oleh otak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain
itu, faktor yang menghambat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah adalah
beratnya beban kurikulum yang ada saat ini. Dengan banyak jumlah mapel yang ada
saat ini dapat dipahami bagaimana sulitnya guru untuk menyediakan waktu untuk
pendidikan karakter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tiga Peran Seorang Guru</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berbeda
dengan materi akademis, dalam mengajarkan pendidikan karakter seorang <b>guru
harus memainkan 3 peran</b> sekaligus yaitu: sebagai <b>pemberi perhatian (<i>caregiver)</i></b>,
sebagai teladan<b>/panutan (<i>model</i>)</b> dan sebagai <b>pembimbing
(mentor)</b>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sangatlah
tidak mudah bagi seorang guru untuk dapat memainkan ketiga peran itu dengan
baik sehingga dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Masalahnya semakin
rumit karena sering kali siswa melihat sesuatu yang berlawanan dengan
nilai-nilai baik diajarkan di sekolah. Misalnya saat guru Matematika menekankan
pentingnya nilai kejujuran tapi yang dijumpai oleh siswa di masyarakat adalah
kebalikkanya yaitu makin maraknya para koruptor dan manipulator menguras uang
rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun
bagaimanapun juga, saat ini pendidikan karakter adalah satu-satunya solusi yang
bisa membawa kita keluar dari masalah yang kita alami saat ini meskipun kita
juga sadar bahwa semuanya ini butuh waktu dan usaha yang tidak mudah.
Keterlibatan semua guru dari semua mapel adalah kunci utama untuk keberhasilan
melaksanakan pendidikan karakter di sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Guru
harus mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai baik yang terkandung dalam
setiap mapel. Penekanan pada makna dari suatu mapel terhadap kehidupan
sehari-hari adalah kunci yang utama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan
memahami makna dari setiap mapel yang diajarkan, seorang siswa dapat memperoleh
pemahaman yang utuh dan menyeluruh baik dari segi <b>kognitif, afektif dan
psikomotor</b> sehingga siswa tahu mana yang baik, bisa merasakannya dan pada
akhirnya mau melakukannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Petunjuk Praktis Pendidikan Karakter
Untuk Berbagai Mata Pelajaran</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bisa
kita bayangkan bagaimana efektifnya pelaksanaan pendidikan karakter bila
guru-guru dari mapel selain Agama dan PKn ikut berperan aktif. Berikut adalah
petunjuk praktis untuk guru-guru dari beberapa mapel:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Kesenian</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">mencari
nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah lagu serta mempelajari latar belakang
penulisan sebuah lagu termasuk juga karakter dari penciptanya. Mempelajari
sejarah dari alat-alat musik tradisional serta pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Bahasa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendiskusikan
karakter positif maupun negatif dari tokoh yang ada dalam suatu artikel serta
mencari nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra (puisi, pantun
dll). Untuk bahasa asing, mencari arti/makna dari kata-kata baru khususnya yang
terkait dengan nilai-nilai yang positif, selanjutnya siswa bisa diminta membuat
karangan yang memuat kata-kata baru itu agar bisa menperoleh pemahaman yang
lebih mendalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Sosial/IPS</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendiskusikan
karakter dari para raja, ratu atau patih serta pengaruhnya terhadap kehidupan
rakyatnya. Mempelajari dampak dari suatu kebijakan ekonomi terhadap masyarakat
atau pengaruh sosial dari pemberlakuan sebuah aturan atau hukum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Sains/IPA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dampak
positif dan negatif dari perkembangan sains terhadap manusia seperti timbulnya
berbagai macaam penyakit dan lingkungan hidup seperti adanya pencemaran atau
kepunahan hewan atau tumbuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Matematika</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengkaji
aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari serta dampak negatif
kalau terjadi penyimpangan atau ketidakjujuran dalam penggunaannya. Beri
penekanan terhadap kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah dan
masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. Orkespenjas</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengaruh
positif dari kegiatan olahraga bagi kesehatan serta mendiskusikan karakter
positif (berlatih teratur dan disiplin) maupun negatif (doping atau pengaturan
skor) dari para olahragawan nasional maupun internasional dalam mencapai
prestasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. TIK/Teknologi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendiskusikan
pengaruh positif maupun negatif dari sebuah teknologi. Khusus untuk teknologi
informasi, perlunya pengetahuan tentang <i>Media Literacy</i> untuk mencegah
efek negatif yang tidak diinginkan. Mempelajari mengenai <i>Cyber-Bullying</i>
yang sangat merugikan pihak yang jadi korban.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. Muatan Lokal</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendiskusikan
perlunya melestarikan bahasa dan budaya daerah serta situs- situs bersejarah
yang ada. Mempelajari pengaruh adat istiadat di suatu daerah dalam membentuk
karakter orang di sana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tak Hanya Pintar, Melainkan Pula
Berkarakter</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai
penutup perlu ditekankan kembali bahwa tujuan pendidikan bukanlah hanya untuk
menjadikan seseorang menjadi pintar tapi juga menjadi baik dan berkarakter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh
karena itu, semua pihak yang terlibat dalam pendidilan harus mau mengubah
tujuan yang semula hanya mengejar nilai akademis sekarang harus memprioritaskan
pendidikan karakter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Percayalah
untuk membuat seseorang jadi pintar jauh lebih mudah dan cepat dari pada untuk
membuat seseorang jadi baik dan berkarakter. Pintar tidaklah cukup tapi harus
dilengkapi juga dengan karakter yang baik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DJOHAN YOGA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <br />
Instruktur Internasional untuk wilayah Asia dalam bidang Pendidikan Karakter
dari Thomas Lickona dan metode Mind Map dari Tony Buzan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Sumber: http://www.muhammadnoer.com/2012/09/pendidikan-karakter/<br />
<br />
Sebagai manusia yang baik dan berpikir, hendaknya kita harus seimbang dalam menggunakan/ mengamalkan perilaku kita, otak kita antara yang kiri dan yang kanan. Semoga akan mendapatkan hasil yang berkah dan bermanfaat untuk semua umat. Amin...</div>
Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-72392595043175078682012-07-20T21:52:00.002+07:002012-07-20T21:58:06.915+07:00Kenapa Nokia dan Blackberry di Ambang Kehancuran?<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://nokiaphonemania.com/wp-content/uploads/2010/10/blackberry-vs-nokia-n97.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="http://nokiaphonemania.com/wp-content/uploads/2010/10/blackberry-vs-nokia-n97.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Empat minggu lalu, Nokia mengumumkan akan mem-PHK 10 ribu karyawannya di berbagai belahan dunia. Nokia Lumia yang digadang-gadang akan menyelamatkan mereka, ternyata termehek-mehek dalam lorong kekalahan. Asap dupa dan kemenyan kematian pelan-pelan meruap : Nokia mungkin akan segera beristirahat panjang dalam taman kuburan.<br /><br />Lalu, RIM produsen Blackberry dua hari lalu membentangkan berita kelam : mereka juga akan mem-PHK 5000 karyawannya. Penjualan mereka anjlok 50 % dibanding tahun lalu. Jika sebuah bisnis mengalami penurunan penjualan hingga 50%, itu artinya harus segera masuk ruang ICU. Dan jika tak tertolong, Blackberry juga akan wafat dalam taman kesunyian yang menyakitkan.<br /><br />Nokia dan Blackberry. Dua raksasa yang tampak begitu perkasa itu tengah limbung. Tertatih-tatih menapak jalan terjal kompetisi yang begitu brutal. What went wrong? Dan pelajaran bisnis apa yang bisa dipetik dari drama robohnya dua legenda ini?<br /><br />Persaingan dalam dunia gadget dan smartphone memang begitu keras. Namun ada sebuah tesis menarik dalam industri ini : hanya mereka yang menguasai aspek software dan hardware sekaligus yang akan menguasai dunia digital masa depan.<br /><br />Dan sayangnya, hanya ada satu perusahaan yang dahsyat dalam dua elemen itu : baik software / hardware. Nama perusahaan itu Apple. Dan faktanya, perusahaan inilah yang kemudian memporak-porandakan pangsa Nokia dan BB di seluruh dunia. Bersama Samsung, Apple kini menguasai 75 % pangsa pasar smartphone global.<br /><br />Nokia menjadi korban pertama. Lalu kini penjualan BB di pasar USA dan Eropa mulai meluncur drastis lantaran di-koyak oleh kehadiran iPhone dan Samsung Android. Sebentar lagi, Blackberry mungkin akan tersingkir. Itu artinya PIN BB Anda akan segera masuk museum : menjadi renik-renik peninggalan sejarah masa silam. Doh.<br /><br />Ada tiga pelajaran tentang inovasi bisnis dari drama ini – berderat lesson yang bisa Anda petik, apapun jenis industri yang tengah Anda geluti saat ini. Sebab inovasi memang tak mengenal jenis bisnis. Either you innovate or die.<br /><br />Innovation Lesson # 1 : Core Competencies will Win. Inovasi akan selalu dimenangkan oleh mereka yang menguasai core competency dalam industrinya. Dalam kasus industri gadget, core competencies itu adalah pada penguasaan dua bidang sekaligus : hardware design dan software. Siapa yang menguasai dua aspek ini akan menang.<br /><br />Dalam industri/bisnis yang Anda tekuni, apa core competencies yang paling dibutuhkan? Dan apakah tim Anda memiliki kapabilitas yang lebih unggul dibanding kompetitor dalam penguasaan core competencies tersebut?<br /><br />Dua pertanyaan kunci itu kudu dijawab dengan tuntas dan memuaskan. Sebab jika tidak, nasib Anda bisa seperti Nokia yang limbung itu.<br /><br />Innovation Lesson # 2 : Collaborative Innovation. Kalau kita tidak menguasai core competencies yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis, tak ada salahnya kita melakukan kolaborasi dengan mereka yang memilikinya.<br /><br />Contoh : Samsung sadar ia tak akan mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan kolaborasi dengan software Android milik Google.<br /><br />Kolaborasi atau aliansi strategis tak pelak merupakan salah satu taktik kunci untuk memenangkan persaingan bisnis yang kian dinamis. Adakah peluang bagi Anda untuk melakukan aliansi bisnis dengan mitra lain yang saling menguntungkan? Yang akan membuat bisnis Anda bergerak to the next level?<br /><br />Innovation Lesson # 3 : Speed. Speed. Speed. Dalam derap perubahan yang melaju dengan kencang, respon yang lamban (atau apalagi penuh birokrasi) akan membuat Anda tewas dilibas pesaing.<br /><br />Kasus : Samsung beruntung cepat mengambil keputusan untuk aliansi dengan Android. Samsung juga cepat merespon gadget touch screen yang kini jadi tren global.<br /><br />Nokia dan Blackberry amat lamban merespon dinamika itu. Terlalu banyak analisa. Terlalu lamban mengambil decision. Dan ketika keputusan diambil, ah, semuanya sudah terlambat.<br /><br />Tim Anda juga mestinya menghargai the magic of SPEED ini. Jangan terlalu lama melakukan analisa (analisa terus kapan eksekusinya?). Jangan terlalu banyak rapat untuk mengambil keputusan (terlalu banyak rapat adalah simbol birokrasi). Too many meetings will kill your innovation speed.<br /><br />Demikianlah tiga pelajaran inovasi bisnis yang bisa dipetik dari drama limbungnya Nokia dan Blackberry. Derap kompetisi bisnis terus berjalan. Dan untuk bisa menyusuri jalan panjang itu, ruh inovasi harus terus dikibarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://strategimanajemen.net/2012/07/02/kenapa-nokia-dan-blackberry-di-ambang-kehancuran/" rel="nofollow" target="_blank">Strategi Manajemen</a></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-69188540029426508922012-03-09T20:36:00.002+07:002012-03-09T20:41:35.580+07:00Berapa Besar Gaji yang Harus Anda Peroleh untuk Bisa Hidup dengan Layak?Setiap tahun kita berharap gaji yang kita terima atau pendapatan dari usaha yang kita jalankan, bisa terus meningkat. Sebab, hey, harga barang-barang di sekitar kita terus merayap naik. Dan diam-diam tanpa kita sadari, selama ini pendapatan kita secara riil terus merosot gara-gara digerus angka inflasi yang tak kunjung henti. <br />
Lalu, berapa penghasilan atau pendapatan minimal yang harus kita peroleh untuk bisa hidup secara layak, ditengah kepungan angka inflasi yang tak pernah kunjung berhenti menari? 10 juta per bulan? 15 juta? Atau 30 juta? Mari kita sejenak luangkan waktu untuk dengan sungguh-sungguh menghitung berapa banyak kebutuhan hidup kita – demi meraih kehidupan yang penuh sejahtera nan bahagia……<span id="more-522"></span><br />
Sebelum menelisik angka demi angka yang tersaji, ada sedikit catatan yang perlu dikedepankan. Hidup layak dalam bayangan saya adalah hidup yang cukup nyaman, mapan, dan tidak kekurangan secara finansial. Sebab dengan itu Anda baru bisa menikmati hidup dan tidur dengan nyenyak. Sebaliknya, jika Anda masih serba kekurangan, atau apalagi tiap bulan dimaki-maki debt collector lantaran tagihan kartu kredit yang macet; maka itu artinya Anda masih belum hidup layak (bahasa kampungnya : <i>financially incompetent</i>).<br />
Perhitungan disini mengambil asumsi bahwa Anda sudah berkeluarga dengan dua anak (kalau Anda belum berkeluarga, maka angka-angka dibawah inilah yang kelak harus Anda penuhi). Mari kita mulai dengan biaya untuk kebutuhan hidup sehari–sehari.<br />
<br />
<b>Biaya Kebutuhan Hidup Sehari-hari</b><br />
Berapa biaya kebutuhan hidup sehari-hari untuk sebuah keluarga dengan dua anak di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya atau Medan? Kebutuhan sehari-hari adalah untuk makan (diselingi sebulan sekali makan sekeluarga di mal); untuk membayar iuran keamanan, bayar listrik, air PAM, langganan koran, beli sabun, rinso, odol, dan juga jajan/uang saku anak-anak serta sumbangan kanan kiri. Estimasi saya, Anda mesti mengeluarkan uang sejumlah Rp 4 juta per bulan untuk kebutuhan ini.<br />
<br />
<b>Biaya Pendidikan Anak</b><br />
Oke, sekarang banyak sekolah SD Negeri yang gratis dan murah meriah (lantaran anggaran pendidikan yang meroket). Namun kalau Anda ingin menyekolahkan anak Anda di sekolah swasta yang kredibel (seperti Al Azhar, Lab School atau sejenisnya), plus kursus ini itu, maka dengan dua anak kita akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 juta/bulan untuk investasi masa depan ini.<br />
<br />
<b>Biaya Transportasi dan Komunikasi</b><br />
Tarif tol terus merambat naik dan kemacetan makin membuat penggunaan bensin boros. Dengan asumsi Anda membawa mobil ke kantor, dan biaya bensin ndak ditanggung oleh kantor; maka kita bisa menghabiskan sekitar Rp 1,5 juta per bulan untuk bensin, tol dan biaya parkir. Ditambah pengeluaran pulsa telpon dan langganan internet speedy, kita akan spend sekitar Rp 2 juta untuk pos ini.<br />
<br />
<b>Biaya Kredit Mobil</b><br />
Beruntunglah Anda yang mendapat fasilitas car ownership dari kantor Anda…..Sebab jika tidak, atau kalau ingin menambah mobil sendiri lagi, Anda mesti mengalokasikan anggaran sekitar 130 – 200 jutaan (inilah uang yang mesti kita keluarkan untuk mobil bagi keluarga muda seperti Avanza, Toyota Rush, atau Nissan Grand Livina). Jika Anda membelinya dengan kredit (65 % masyarakat kita membeli mobil dengan kredit) serta dalam jangka 5 tahun; maka itu artinya kita mesti mengalokasikan dana sekitar Rp 4 juta per bulan untuk keperluan ini.<br />
<br />
<b>Biaya Kredit Rumah</b><br />
Anda tidak ingin selamanya tinggal di Pondok Mertua Indah, bukan? Beruntung kalau Anda dapat warisan rumah tinggal dari bokap atau nyokap. Sebab, tempo hari saya melihat iklan sebuah rumah mungil ukuran 4 L (lu lagi lu lagi karena saking kecilnya ukuran rumah) untuk keluarga muda di area BSD (Bekasi Sono Dikit, maksudnya) sudah mencapai harga sekitar 400 juta-an. Dengan jangka waktu 10 tahun, dan dengan suku bunga yang alamak kok makin melangit, maka Anda harus mengeluarkan sekitar Rp 4 juta untuk kredit “istana peristirahatan” Anda yang lu lagi lu lagi ini.<br />
<br />
<b>TOTAL : Rp 16 juta per bulan</b>. Ya, angka inilah jumlah total dari rincian pengeluaran diatas. Dan angka inilah yang menurut saya merupakan <i>jumlah minimal</i> yang harus Anda berdua penuhi untuk bisa membangun keluarga yang layak dan kredibel di kota besar. Bagi Anda yang sudah mendapat penghasilan diatas angka 16 juta/bulan – congratulation. Bagi yang belum, maka segeralah berpikir keras dan ambil action untuk mencari cara memperoleh extra income (dengan halal tentunya).<br />
Sebab sebelum Anda mencapai penghasilan sebesar 16 juta/bulan, maka berdasar uraian diatas; rasanya Anda cukup pas dikategorikan “<i>masih hidup dibawah garis kemiskinan</i>”. Sorry to say…….but that’s fact of life, my friends.<br />
<br />
Apakah Anda perlu kerja sampingan agar semua impian anda terkabul?<br />
<br />
Take Action !<br />
<br />
<a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=548322" ><br />
<img src="http://www.asianbrain.com/banner/asian-brain-banner-14.jpg" /> </a><br />
<br />
<br />
sumber: <a href="http://strategimanajemen.net/2008/11/17/berapa-besar-gaji-anda-untuk-bisa-hidup-dengan-layak/" target="_blank">Strategi Manajemen</a>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-58645556202493802612012-02-26T19:00:00.000+07:002012-02-26T19:00:40.478+07:00Berusaha Sehat Walau MerokokBerikut saran DR Dr Budhi Setianto SpJP(K), konselor Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, agar Anda tetap sehat:<br />
<br />
*<strong> Biasakan berolahraga atau memulai program/hobi dengan keluarga/teman-teman yang bukan perokok.</strong><br />
Buatlah acara ini secara teratur. Olahraga tidak hanya penting bagi mereka yang ingin hidup sehat, tetapi juga bagi perokok. Luangkan waktu kurang lebih 30 menit sehari untuk memberikan tubuh mendapat oksigen secukupnya. Jangan merokok selama berolahraga karena hal ini akan memupuskan segala manfaatnya.<br />
<strong>* Jangan merokok sambil minum kopi. </strong><br />
Meski dipercaya dapat menambah kenikmatan, kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dalam paru-paru. Sebagai ganti, pilih minuman yang dapat menetralisasi racun yang dibawa oleh rokok, seperti jus buah segar atau susu.<br />
<strong>* Ganti rokok dengan makanan ringan sebagai cuci mulut.</strong><br />
<strong>* Ganti kebiasaan merokok saat buang hajat </strong>dengan membaca buku, komik, koran, atau tabloid. Kegiatan membaca jauh lebih bermanfaat untuk menambah ilmu maupun sekadar sebagai rileksasi.<br />
<strong>* Cobalah berpikir sesaat sebelum menyalakan rokok</strong>, tentang bagaimana hidup ini terasa lebih indah tanpa rokok.<br />
<strong>* Kalau hingga kini Anda terpaksa harus merokok, cobalah untuk memikirkan kehidupan yang sebenarnya jauh lebih baik tanpa rokok.</strong><br />
Alasan yang selalu dikemukakan adalah rokok dapat mengurangi kecemasan, meningkatnya konsentrasi, memberi rasa lebih tenang dan lebih rileks. Kenyataannya, efek positif itu hanya terasa sesaat dan selanjutnya timbul ketergantungan yang akan berdampak luas. Cobalah mencari alternatif, seperti mendengarkan musik lewat <em>earphone</em> atau mengunyah permen karet.<br />
<br />
sumber: kompasInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-70234574786812871162011-08-05T23:00:00.002+07:002011-09-15T11:57:29.947+07:00Doa untuk suami dari istri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/92xcToVeLL0?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-18091570009641315962011-07-25T09:27:00.001+07:002011-07-25T09:30:04.008+07:00Pertamina: Jangan Pernah Mimpi Kami Kejar Petronas<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://images.detik.com/content/2011/07/25/1034/pertamina-gedung-dalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="http://images.detik.com/content/2011/07/25/1034/pertamina-gedung-dalam.jpg" width="285" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jakarta - PT Pertamina (Persero) merasa tidak didukung banyak pihak untuk menjadi perusahaan besar, bahkan untuk sekadar mengalahkan perusahaan migas Malaysia Petronas yang dulunya justru merupakan 'anak didik' BUMN tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Vice President Corporate Communication Pertamina M. Harun mengatakan selama ini Pertamina diminta berkorban dan merugi untuk penjualan BBM subsidi atau elpiji subsidi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Padahal di sisi lain, sebagai badan usaha, BUMN itu juga dituntut untuk memberikan keuntungan. Ini sesuai dengan UU No.19 tahun 2003 tentang BUMN.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Inilah masalahnya. Jangan pernah mimpi kita bisa kejar Petronas kalau kondisi seperti ini," kata Harun kepada detikFinance, Senin (25/7/2011).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Harun menyesalkan karena permintaannya menaikkan alpha BBM subsidi Rp 50 per liter tidak dikabulkan Komisi VII DPR. Saat ini alpha BBM subsidi hanya Rp 595,46 per liter.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini membuat Pertamina rugi dalam penjualan BBM subsidi, di tengah harga minyak yang terus naik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Sementara Petronas diberikan marjin yang layak, dan negara yang mensubsidi. Sekarang ini jadi beban Pertamina," kata Harun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, kata Harun, Pertamina juga harus merelakan uangnya Rp 5 triliun untuk menjaga stok BBM dalam negeri tetap terjaga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Hampir Rp 5 triliun untuk jaga stok BBM dalam negeri dan uang ditu menganggur. Dan itu tidak pernah diperhitungkan," jelasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti diketahui, DPR telah memutuskan alpha atau 'imbalan' untuk penjualan BBM bersubsidi dalam APBN-P 2011 tidak mengalami perubahan atau tetap Rp 595,46 per liter. Pemerintah sebelumnya mengusulkan kenaikan alpha BBM bersubsidi Rp 50 per liter mulai Agustus 2011. Jika alpha BBM bersubsidi jadi dinaikkan Rp 50 per liter, dalam perhitungan pemerintah, rata-rata alpha BBM bersubsidi dari Januari hingga Desember 2011 mencapai Rp 618,68 per liter.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, usulan kenaikan alpha ini dilatarbelakangi karena Pertamina sebagai pelaksana PSO, mengalami kerugian dalam 2 tahun terakhir. Di 2009, kerugian Pertamina mencapai Rp 4,9 triliun. Sedangkan pada 2010, kerugiannya mencapai Rp 2,5 triliun. Di sisi lain, sebagai badan usaha, BUMN itu juga dituntut untuk memberikan keuntungan. Ini sesuai dengan UU No.19 tahun 2003 tentang BUMN.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika alpha BBM bersubsidi jadi dinaikkan Rp 50 per liter, dalam perhitungan pemerintah, rata-rata alpha BBM bersubsidi dari Januari hingga Desember 2011 mencapai Rp 618,68 per liter.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(dnl/qom)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Silakan berkomentar...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">[daf]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://finance.detik.com/read/2011/07/25/090532/1688415/1034/pertamina-jangan-pernah-mimpi-kami-kejar-petronas?9922022">Sumber</a> </div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-72901811953500372332011-06-30T22:24:00.000+07:002011-06-30T22:24:47.958+07:00Riset Kata Kunci Bag.1untuk mencari dollar dari blog dengan monetize adsense/aff perlu dilakukan riset kata kunci. Karena riset kata kunci ini adalah "kunci" dari keberhasilan kita di bisnis internet marketing ini, tidak tanggung2 yaitu 70% kesuksesan kita di bisnis internet marketing adalah tergantung dari riset kata kunci.<br />
<br />
<br />
parameter riset kata kunci.<br />
1. search volume adalah seberapa besar/banyak kata kunci yg dicari orang melalui search engine.<br />
2. trends adalah ketertarikan orang untuk kata kunci tertentu.<br />
3. nilai komersil/commercial intent adalah kata kunci yg mempunyai nilai jual, karena pada dasarnya orang yg mencari kata kunci tertentu akan mencari lebih dalam lagi ttg kata kunci tersebut. contoh: kata kunci blackberry, baik itu dicari lebih dalam ttg harga, spek dll.<br />
<br />
dalam pembahasan ini akan saya bahas ttg search volume/jumlah pencarian.<br />
tool yg digunakan:<br />
1. google keyword tool >> silakan cari di google.com<br />
<br />
<br />
bersambung ya..Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-36095658122680916532011-06-29T17:03:00.000+07:002011-06-29T17:03:10.340+07:00A Google A DayTau tampilan google hari ini?? Ini dia, silakan disimak...<br />
<iframe width="300"height="250" src="http://agoogleaday.com/embed.html" frameborder="0"></iframe>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-66880265316710455702011-05-07T13:14:00.000+07:002011-05-07T13:16:42.551+07:0090% Karyawan Tidak Siap Menghadapi Pensiun<div style="text-align: justify;">Beberapa waktu lalu, harian Kompas menyajikan pandangan menarik dari pakar perencanaan keuangan (financial planner). Disitu disebutkan fakta bahwa 9 dari 10 karyawan di Indonesia ternyata<b> tidak siap secara finansial untuk menghadapi masa pensiun.</b><br />
<b> </b> </div><div style="text-align: justify;">Dalam kenyataannya kita memang acapkali menyaksikan para pegawai yang sudah memasuki masa purnabakti menghadapi kehidupan finansial yang berat. Beban biaya hidup makin mahal, dan karena makin tua, biasanya biaya kesehatan juga kian melesat (makanya, hidup sehat sejak sekarang). Nah pas kondisi seperti itu, pendapatan bulanan nyaris nihil karena sudah keburu pensiun. Lalu mau hidup dari makan apa?<br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;"><br />
Sebelum kita membahas bagaimana solusinya, kita mau memetakan dulu EMPAT TIPE kebijakan yang diambil oleh kebanyakan perusahaan dalam memberikan dana pensiun kepada para pegawainya. Anda beruntung sekali jika bisa bekerja pada perusahaan yang oke dalam memberikan kesejahteraan bagi para pegawai yang memasuki pensiun.<br />
<br />
Tipe pertama kita sebut saja sebagai<b> Tipe Impian</b>. Jenis perusahaan yang masuk kategori ini relatif sedikit, dan hanya mereka yang benar-benar peduli pada karyawan yang memberikannya. Dalam tipe ini, sejak bulan pertama bergabung, perusahaan telah memberikan donasi pensiun (biasanya sekitar 10% dari gaji karyawan) dan kemudian menyimpannya dalam bentuk investasi (bisa dalam deposito atau reksadana).<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Nominal dana itu tentu akan makin tumbuh sejalan dengan gaji yang terus meningkat (sebab perusahaan selalu memberikan 10% dari gaji). Jadi jika Anda menjadi pegawai di perusahaan itu dan bergaji 5 juta/bulan, maka perusahaan memberikan donasi pensiun 500 ribu/bulan, dan secara otomatis disimpan untuk di-investasikan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Jika pengelolaan investasinya bagus (dan biasanya bagus, apalagi jika diinvestasikan dalam reksadana), maka donasi pensiun itu bisa tumbuh berlipat. Jika Anda bekerja di perusahaan ini sejak umur 25 tahun hingga pensiun pada usia 55 tahun, dan dengan asumsi imbalan investasi rata-rata 15% per tahun, maka ketika pensiun kita bisa mendapatkan dana pesangon sekitar Rp 2 – 3 milyar. Mak nyus bukan?<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tipe Kedua kita sebut saja sebagai <b>Tipe Oke</b>. Dalam perusahaan semacam ini, biasanya kita hanya diberi pesangon yang relatif besar, plus tunjangan pensiun bulanan (yang akan diberikan sampai pensiunan meninggal) sebesar 15 % dari gaji terakhir. Jika Anda bekerja selama sekitar 20 tahun di perusahaan ini, dengan gaji terakhir sekitar 15 juta/bulan, maka besarnya pesangon pensiun berjumlah sekitar Rp 700 jutaan, plus tunjangan pensiun bulanan sekitar 2 jutaan/bulan. Not bad.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tipe ketiga kita sebut saja sebagai <b>Tipe Lumayan</b>. Dalam organisasi seperti ini tidak ada pesangon pensiun sama sekali. Cape deh. Namun agak lumayan karena kita diberikan tunjangan pensiun bulanan (yang besarnya juga sekitar 15 % dari gaji terakhir). Jadi jika pas pensiun gaji Anda berjumlah 10 juta/bulan, maka tunjangan bulanan ini berkisar pada angka 1,5 juta/bulan. Agak berat untuk tetap bisa hidup dengan standar ketika Anda masih bekerja full.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tipe keempat kita sebut saja <b>Tipe Termehek-mehek</b>. Dalam perusahaan ini, ketika Anda pensiun dan telah mengabdi berabad-abad lamanya, maka yang ada cuman sekedar ucapan terima kasih plus amplop yang isinya paling banter uang sebesar 2 kali gaji terakhir (sekedar sebagai salam perpisahan yang menyedihkan). Jadi setelah itu, mau hidup dari uang siapa? Doh.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kalau Anda kebetulan sekarang bekerja pada tipe pertama dan tipe kedua, Anda beruntung sekali. Dengan uang pesangon yang gede itu, Anda bisa punya modal yang cukup signifikan untuk membuka usaha sendiri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Namun kalau Anda ternyata bekerja pada perusahaan yang masuk kategori Tipe Ketiga dan Keempat, ya nasib deh. Solusinya yang simpel mungkin ini : cobalah pindah kerja ke perusahaan yang bertipe pertama dan kedua.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tapi kalau ndak ada pilihan untuk pindah, maka segeralah mulai sekarang merintis untuk memulai usaha sampingan. Harus mulai dari sekarang, jangan menunggu ketika umur Anda sudah memasuki usia 50 tahun (sudah sangat terlambat). Kalau asumsi usia Anda sekarang adalah 30 tahun, maka Anda masih punya waktu 25 tahun untuk berjuang agar usaha sampingan Anda itu berhasil.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Oke mudah-mudahan Anda kelak bisa memasuki masa pensiun dengan sejahtera.<br />
<b>Goodluck and have a productive life !!</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber: <a href="http://strategimanajemen.net/">Strategi Manajemen </a></b></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-65682818523883975462011-04-23T14:58:00.000+07:002011-04-23T14:58:06.872+07:00WP SyndicatorAssalamualaikum<br />
<br />
Untuk pengguna WP, apakah pernah mendengar plugin WP Syndicator? yap, plugin ini fungsinya untuk menyebarkan artikel yg kita post dan ini akan membentuk backlink untuk blog kita :)<br />
Dan ini plugin premium. <br />
<br />
Sekian dulu.<br />
Wassalam,<br />
Didin AInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-59241912016430799882011-04-23T14:44:00.000+07:002011-04-23T14:44:57.855+07:00Internal Linking (OnPage Optimazer)Anda tau? ternyata internal linking (link dalam blog kita) itu lebih besar peranannya dari pada backlink (link keluar blog), internal linking 10x lebih besar pengaruhnya pada blog kita dari pada backlink, setidaknya itu menurut <a href="http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdanieltanseopressor.com%2F&rct=j&q=allintitle%3A%20daniel%20tan&ei=AYOyTdjhH4mrrAf_9PDIDQ&usg=AFQjCNG89LP7KCeRXoQvTB5095Ya_4yxkA&sig2=L-jLJuSJ5mYarZ1N9lOmpA&cad=rja">Daniel Tan</a>. Tp bukan berarti backlink tidak penting, kalo menurut saya urutannya seperti ini, kita seting dulu blog kita dengan internal linking nya baru kita pikirkan backlink.<br />
<br />
Sekian<br />
<br />
Wassalam,<br />
Didin AInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-90742562097572855222011-04-23T14:31:00.000+07:002011-04-23T14:35:55.793+07:00Keyword DensityAssalamualaikum Wr.Wb<br />
<br />
Sekarang saya akan membahas ttg keyword density. Apa itu keyword density?<br />
Keyword density adalah fokus keyword pada konten yg memberitahu search engine ttg informasi sebenarnya yg terdapat pada blog atau website yg dimuat di blog anda.<br />
<br />
Jadi intinya, pada suatu konten atau artikel yg kita post di blog memberitahukan mksd yaitu dengan parameter keyword density td, semakin besar keyword density (besarnya 2%-4%, idealnya menurut berbagai sumber) maka informasi yg disampaikan akan semakin baik untuk dipahami search engine atau human. Itulah kurang lebih cara kerja dari keyword density.<br />
<br />
Jadi boleh ga kalo bikin artikelnya secara asal?<br />
Boleh saja, tp akan mempengaruhi blog ato web dimata search engine (seo). Ada tips untuk mengatasi hal tsb yaitu dengan mengunakan plugin seopressor (khusus wordpress), tp sayang nya plugin ini tidak gratis. Tp kalo ada yg mau bisa email saya. Jadi, setelah plugin seopressor tsb diinstall pada wp anda, maka pada saat anda memposting artikel akan muncul keterangan pada seo pressor score (di sidebar kanan).<br />
<br />
Bagaimana cara mngetahui berapa besar persen keyword density?<br />
Di internet ada banyak tool atau web untuk menge-test berapa besar keyword density kita, salah satu contohnya yg saya gunakan, <a href="http://tools.seobook.com/general/keyword-density/">klik disini</a>.<br />
<br />
Apa untungnya sih?<br />
Penekanan keyword akan berpengaruh pada optimasi search engine yg biasa disebut onpage optimization dan akan berpengaruh pada SERP (search engine result page) blog anda. Semakin bagus page blog anda makan bukan tidak mungkin blog anda masuk 10 besar di halaman 1 google.<br />
<br />
Sekian dulu dari saya, ntr sambung lagi.<br />
<br />
Wassalam.<br />
Didin AInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-37884716869993326602011-03-27T06:57:00.000+07:002011-03-27T06:57:20.161+07:00Pengen Sukses? Belajar dari kesalahan KITA? KUNO!!Assalamualaikum Wr. Wb<br />
<br />
Selamat pagiiii...<br />
<br />
Mungkin kita sering denger kata2 'kalo ingin sukses harus belajar dari kesalahan orang lain...', tp kalimat itu sudah kuno kalo diterapkan dizaman sekarang. Saya pernah membaca tulisan <a href="http://billyboen.com/">Bung Billy Boen</a>, yg belum tau siapa beliau silakan googling aja ya, terlalu banyak untuk dijelaskan...hehehe...<br />
<br />
1. Selain kita belajar dari kesalahan kita sendiri, kita juga harus belajar dari kesalahan orang lain<br />
2. Jangan hanya belajar dari kesalahan saja, tp belajar juga dari keberhasilan orang lain, ini yg penting :)<br />
3. Terus kita gabungkan, kita belajar dari kesalahan kita dan orang lain, lalu kita belajar juga dari keberhasilan orang lain.<br />
<br />
Kalo kita hanya belajar dari kesalahan orang lain saja maka kita hanya memperbaiki apa yg sudah dilakukan, tp kalo kita belajar dari keberhasilan jg selain memperbaiki -kita juga bisa mengembangkan.. :)<br />
<br />
Mohon maaf bila tulisan saya kurang bermanfaat, sekedar sharing dari yg apa saya baca untuk saya terapkan kedepan agar lebih baik.<br />
<br />
<br />
Wassalam,<br />
Didin AInfo Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-53343686755228926052011-03-24T23:10:00.000+07:002011-03-24T23:15:38.485+07:00Rukun Islam dan Rukun Iman<div style="text-align: justify;">Assalamualaikum Wr.Wb</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selamat malam temen2 semua, udah lama ga update blog euy, :)</div><div style="text-align: justify;">Sebenernya udah lama pgn ngepost tp karena kesibukan ane yg tidak bisa ditinggalkan (padahal males..hihi), jd waeee....-telat update blog..hahaha.. (ga dosa kan :?)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ok, untuk kali ini saya akna ngebahas masalah tujuan kita semua ada didunia ini (lg serius ini..)</div><div style="text-align: justify;">Mungkin dari temen2 semua udah lebih byk tahu apa yg akan ane post sekarang, tp intinya disini ane cm sekedar mengingatkan bagi yg lupa dan merefresh kembali bagi yg mau segerr (lhoo..?)..hehe..</div><div style="text-align: justify;">Tanpa panjang lebar mari kita baca seksama dan hayati apa yg harus kita benahi dari hidup kita didunia ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>A. RUKUN ISLAM / LIMA PERKARA </b></div><div style="text-align: justify;">1. Dua Kalimat Syahadat</div><div style="text-align: justify;">2. Shalat Lima Waktu</div><div style="text-align: justify;">3. Ibadah Puasa</div><div style="text-align: justify;">4. Melaksanakan Zakat</div><div style="text-align: justify;">5. Menunaikan / Pergi Haji Bagi yang Mampu</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>B. RUKUN IMAN / ENAM PERKARA</b></div><div style="text-align: justify;">1. Percaya kepada Allah SWT </div><div style="text-align: justify;">2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT</div><div style="text-align: justify;">3. Percaya kepada Malaikat Allah SWT</div><div style="text-align: justify;">4. Percaya kepada KItab Allah yaitu Al Qur'an</div><div style="text-align: justify;">5. Percaya kepada Harui Kiamat / Hari Akhir</div><div style="text-align: justify;">6. Percaya kepada Qada dan Qadar / Ketentuan Allah SWT</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Semoga semua yg kita kerjakan didunia, mendapatkan berkah dan hidayah untuk kita semua baik didunia maupun diakherat, Aminn ya Robbal Alaminn..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekian,</div><div style="text-align: justify;">Wassalam</div><div style="text-align: justify;"><b>Didin A</b></div><br />
<br />
<a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=548322"><br />
</a><br />
<div style="text-align: left;"><a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=548322"> <img src="http://www.asianbrain.com/banner/asian-brain-banner-14.jpg" /></a><a href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=548322"> </a></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-33080230194635537212011-03-05T00:59:00.000+07:002011-03-05T01:00:08.129+07:00Lima Persiapan Sebelum Investasi<div style="text-align: justify;">Assalamualaikum Wr Wb.</div><div style="text-align: justify;">Selamat malam semua, berikut ada beberapa info mengenai persiapan sebelum berinvestasi. Mudah2an bermanfaat :)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">S</span>emua pihak baik lembaga atau perorangan bisa berinvestasi. "Investasi tak hanya untuk mereka yang berkantong tebal. Orang yang punya simpanan terbatas bisa berinvestasi," kata Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus B Yanuar.</div><div></div><div style="text-align: justify;">Setiap kelebihan dana bisa belanja rutin bisa diinvestasikan dalam instrumen investasi yang cocok. Instrumen ini disesuaikan dengan besaran dana yang dimiliki dan karakter masing-masing individu.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Anda ingin mulai berinvestasi? Agus menjelaskan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi.</div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li><b>Kenali diri</b>. Terdapat berbagai macam instrumen investasi yang bisa dipilih sesuai risiko. Jangkauannya beragam mulai dari yang paling tidak berisiko alias konservatif, mau menerima sedikit risiko maupun penggemar investasi berisiko tinggi. Kenali diri sebagai bekal memilih investasi yang paling sesuai. Kalau memang tak berani mengambil risiko, jangan pilih investasi berisiko tinggi.</li>
<li><b>Menetapkan tujuan</b>. Investasi bisa dimanfaatkan untuk menyimpan kekayaaan, atau untuk menambah kekayaan. Waktu penggunannya bisa dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda. Kenali dan tetapkan tujuan investasinya. Instrumen investasi untuk pendidikan anak lima tahun yang akan datang berbeda dengan pilihan investasi bagi dana yang akan digunakan tiga bulan ke depan. Dengan mengetahui tujuan dan jangka waktu investasi, bisa dipilih instrumen investasi yang sesuai.</li>
<li><b>Cari informasi</b>. Kumpulkan sumber sebanyak-banyaknya tentang investasi yang Anda ingin lakukan. Pastikan sumber anda dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat. Banyak buku dan situs yang bisa dibaca untuk menambah pemahaman. Bank dan manajer investasi biasanya bisa memiliki penasehat investasi yang bisa diandalkan. Pengetahuan ini akan berguna sepanjang rentang investasi.</li>
<li><b>Melakukan analisis</b>. Pembelian instrumen investasi sebaiknya didasarkan pada analisis yang rasional dengan alat-alat ukur yang sahih. Jangan percaya hanya pada satu sumber. Analisis ini bisa dilakukan dengan data-data makro dan mikro ekonomi. Untuk mendapatkan data ini Anda harus selalu memperbarui pengetahuan tentang kondisi ekonomi.</li>
<li><b>Prinsip kehati-hatian</b>. Pada akhirnya seluruh kerugian maupun keuntungan investasi akan ditanggung sendiri. Pahami bentuk dan instrumen investasi serta risiko dan tingkat imbal hasil yang diharapkan.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dengan mengetahui risiko, maka besaran investasi bisa disebar secara proporsional. Jangan pernah meletakkan seluruh dana pada satu investasi saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://id.news.yahoo.com/yn/20110304/tbs-lima-persiapan-sebelum-investasi-6d0f5c9.html"><i>Sumber</i></a> </div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-91327394623045903742011-02-23T12:47:00.000+07:002011-02-23T12:47:48.481+07:00PENTING: 4 Langkah Menanggulangi Kulit Ketiak yang Hitam<div style="text-align: justify;">Assalamualaikum Wr Wb</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada info penting lagi nih, silakan disimak & dipraktekan ya.. :)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="cont" style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://a323.yahoofs.com/ymg/stylefeatures/stylefeatures-673831559-1297912099.jpg?ymjUikEDZkys0RS7" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/stylefeatures/stylefeatures-673831559-1297912099.jpg?ymjUikEDZkys0RS7" width="320" /></a></div>Memiliki kulit ketiak yang hitam terkadang membuat wanita kurang percaya diri. Tapi ada kiat-kiat untuk membuat kulit ketiak menjadi lebih putih dan halus. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ikuti.<br />
<br />
<br />
Pertama-tama yang perlu disadari adalah, kulit ketiak merupakan salah satu kulit yang paling sensitif. Untuk itu merawatnya pun butuh perhatian khusus. kiat-kiat merawat kulit ketiak yang dikutip dari carefair ini bisa membantu Anda.<br />
<br />
<strong>1. Pengelupasan</strong><br />
Kulit hitam di daerah ketiak bisa jadi merupakan kumpulan sel kulit mati. Untuk itu, yang harus Anda lakukan adalah membuang semua sel kulit mati tersebut dan menggantinya dengan yang baru. Beberapa produk kecantikan menyediakan krim khusus kulit ketiak yang bisa Anda gunakan. Secara alami, pengelupasan juga bisa dilakukan dengan menggosok kulit ketiak menggunakan spons mandi atau loofah. Dengan menggosoknya, akan memancing sel-sel kulit membentuk lapisan baru yang telah rusak.<br />
<strong><br />
2. Memilih pisau cukur</strong><br />
Bulu-bulu ketiak yang tidak tercukur dengan sempurna akan menghambat pori-pori dan membuat kulit di sekitarnya menghitam. Untuk menghindarinya, pilihlah pisau cukur yang berkualitas. Jangan pernah menggunakan pisau tumpul saat mencukur bulu ketiak. Waxing juga bisa menjadi jalan keluar yang baik, karena metode ini bisa mencabut bulu ketiak hingga ke akar, sehingga tidak tertinggal di kulit ketiak Anda.<br />
<strong><br />
3. Memilih deodoran</strong><br />
Deodoran pilihan Anda bisa jadi merupakan penyebab menghitamnya kulit di sekitar ketiak. Mungkin kandungan di dalamnya tidak sesuai dengan kulit Anda sehingga membuatnya menjadi hitam. Daripada berisiko, Anda bisa mencegah bau ketiak dengan 'deodoran alami'. Setelah mandi, gunakanlah baking soda di ketiak Anda. Baking soda juga bisa membunuh bakteri penyebab bau tidak sedap di ketiak.<br />
<br />
<strong>4. Memutihkan kulit</strong><br />
Beberapa merek produk kecantikan juga mengeluarkan pemutih khusus kulit ketiak. Anda juga bisa mencobanya sebagai solusi. Ingin yang alami? Gunakan perasan jeruk lemon di ketiak Anda setiap mandi. Perasan jeruk lemon adalah bahan pemutih kulit yang alami.<br />
<br />
Selamat mencoba!<br />
<br />
<a href="http://id.promotion.yahoo.com/stylefactor/artikel/post/stylefeatures/29/4-langkah-menanggulangi-kulit-ketiak-yang-hitam.html"><b>SUMBER</b></a> <br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-1700561339208988062011-02-23T12:22:00.000+07:002011-02-23T12:23:29.845+07:003 Resep Ramuan Mujarab untuk Hilangkan Selulit<div class="cont" style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://a323.yahoofs.com/ymg/stylefeatures/stylefeatures-111531840-1298014997.jpg?ymVc7kEDJ1I5RV1v" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://a323.yahoofs.com/ymg/stylefeatures/stylefeatures-111531840-1298014997.jpg?ymVc7kEDJ1I5RV1v" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Tak perlu pusing lagi mencari krim yang ampuh untuk mengatasi selulit di paha, perut, dan bokong Anda. Ternyata Anda bisa dengan mudah meracik sendiri 'obatnya'. Bahan utamanya: ampas kopi!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak peduli berapa umur Anda, apa jenis kulit Anda, dan berapa berat badan Anda, selulit selalu jadi musuh besar. Ia biasanya muncul di paha, perut, dan bokong, yang membuat kulit kita terlihat bergaris-garis kasar bak kulit jeruk. Selama bertahun-tahun, wanita di seluruh dunia mencari berbagai krim dan obat untuk menghilangkan selulit. Padahal, hanya berbekal serbuk kopi, kita bisa meracik ramuannya sendiri, lho.<br />
<br />
Salah satu metode yang paling ampuh untuk menghilangkan selulit adalah pijat. Dengan pijat, sirkulasi darah jadi lebih lancar, dan sel-sel lemak bisa lebih mudah dihancurkan. <br />
<br />
Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa krim antiselulit yang dianggap paling ampuh adalah yang mengandung kafein. Ternyata kafein bisa melebarkan pembuluh darah, sehingga sirkulasi dan aliran darah menjadi lebih lancar. Kafein juga bisa mengurangi kadar penimbunan air, yang merupakan salah satu penyebab terdorongnya lemak ke kulit dan menjadi selulit.<br />
<br />
Dua fakta ini jadi cukup bukti untuk meyakinkan kita bahwa salah satu solusi paling ampuh menghadapi selulit adalah pijat dengan ramuan yang mengandung kafein. Ini resepnya.<br />
<br />
<b>Resep 1</b><br />
1 cangkir ampas kopi yang masih baru<br />
1 putih telur<br />
1 sendok makan minyak zaitun<br />
Campurkan bahan-bahan di atas dan gunakan untuk memijat bagian tubuh Anda yang berselulit. Pijat dengan gerakan memutar, kemudian bilas. Ramuan ini juga bisa dioleskan ke selulit, kemudian 'bungkus' bagian tersebut dengan plastik dan diamkan selama 5-10 menit. Untuk hasil yang optimal, lakukan ritual ini 3 kali seminggu.<br />
<br />
<b>Resep 2</b><br />
1/4 cangkir ampas kopi hangat<br />
1 sendok makan minyak zaitun<br />
Campurkan bahan-bahan di atas, kemudian balurkan ke atas loofah atau handuk <i>wash lap</i> sebelum memijat bagian yang berselulit. Lakukan 2 kali seminggu.<br />
<br />
<b>Resep 3</b><br />
Campurkan ampas kopi dengan sabun cair atau body lotion. Balurkan ke tubuh, diamkan beberapa menit, lalu bilas. Lakukan setiap hari.<br />
<br />
<a href="http://id.promotion.yahoo.com/stylefactor/artikel/post/stylefeatures/32/3-resep-ramuan-mujarab-untuk-hilangkan-selulit.html"><b>Sumber</b></a> </div></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-84434479967490457682011-01-16T21:12:00.000+07:002011-01-16T21:12:06.528+07:00Memulai Bisnis Internet Marketing<div style="text-align: justify;">Assalamualaikum Wr. Wb</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Disini saya akan bercerita/sharing ttg bagaimana memulai bisnis internet marketing :). Mungkin banyak diantara kita yg berpikiran bahwa bisnis internet marketing itu penipuan..-ya, awalnya jg saya seperti itu, tp setelah dikerjakan ternyata ini adalah salah satu peluang yg menjanjikan dibanding bisnis offline :D.</div><div style="text-align: justify;">Tak perlu berpanjang lebar, langsung saja simak, pelajari dan lakukan apa yg saya bagi disini... (itu kalau mau hihihi..)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Studi kasus: <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>Membuat Blog dengan <a href="http://www.blogspot.com/">Blogspot</a> untuk Monetize Google Adsense</b></div><div style="text-align: justify;"><b>a. Menetukan Niche/Keyword</b> </div><div style="text-align: justify;">1. tentukan tema/niche yg akan diposting di blog.</div><div style="text-align: justify;">caranya:</div><div style="text-align: justify;">- kunjungi amazon.com, ebay.com, magazines.com dll, </div><div style="text-align: justify;">- kunjungi <a href="http://www.google.co.id/trends">www.google.co.id/trends</a> dan <a href="http://www.google.com/insights/search">www.google.com/insights/search</a> disitu kita lihat hot topics dan hot searches. Disitu kita bs mengetahui niche mana yg lagi hot sekarang ini. Lalu dengan niche ini kita buat blog. :)</div><div style="text-align: justify;">- setelah dapat niche yg banyak pencarinya ato yg sedang 'hot', lalu kita riset di <a href="https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal">Keyword Tool External</a> untuk melihat berapa saingan, pencarian, tren niche kita</div><div style="text-align: justify;">- pilih saingan max 100.000 dan pencarian min 10.000</div><div style="text-align: justify;">- setelah itu download keywordnya (biasanya 100 keyword)</div><div style="text-align: justify;">- dari tiap2 keyword dibuat blog menggunakan blog gratisan (blogspot)</div><div style="text-align: justify;">- dan dari 100 keyword yg didapat dari riset kita dari keyword tool external, dibuatkan keyword turunan menggunakan keyword tool external lagi, jadi nanti kita punya 10.000 keyword. Jadi kita bikin 100 blog dan tiap2 blog ada 100 artikel yg diposting dari keyword turunan :D. Banyak ya..hehehe... pelan2 aja bikinnya..hihihi..sambil nunggu bedug magrib..:p</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>b. Membuat Blog menggunakan Blogspot</b></div><div style="text-align: justify;">- kunjungi situs <a href="http://blogspot.com/">Blogspot.com</a> </div><div style="text-align: justify;">- daftar menggunakan email gmail, pake email selain gmail jg gpp tp lebih baik menggunakan gmail, menghargai blogspot aja, blogspot kan punya nya google jg..hihihi..</div><div style="text-align: justify;">- disini saya tidak akan membahas cara medaftar blogspot itu seperti apa, udah pada tau kan hihihi...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>c. Memposting Artikel</b></div><div style="text-align: justify;">- artikel yg dipakai adalah b.inggris. Gmn klo ga bs b.inggris?? :D</div><div style="text-align: justify;">- ada byk web artikel yg memuat berbagai kategori, contohnya <a href="http://goarticles.com/">goarticles.com</a>, <a href="http://ezinearticles.com/">ezinearticles.com</a> dll</div><div style="text-align: justify;">- pilih sesuai niche/keyword</div><div style="text-align: justify;">- posting di blogspot..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekian dulu dari saya, ntr nyambung lagi ya..hehehe..</div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-58045240675544403272011-01-13T18:00:00.000+07:002011-01-13T18:04:14.908+07:00Setelah Pensiun, Mau Apa?<div style="text-align: justify;">Rasanya memang bahagia, setelah kita sudah tahu bahwa kita pensiun dengan dapat uang pensiunan. Apalagi kalau uang pensiunan kita itu gede jumlahnya. Singkatnya, tidak bekerja pun kita dapat duit. Kita tinggal ambil bunga dari deposito yang kita miliki di bank.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Tapi berdasarkan pengalaman temen-temen yang baru pensiun dan kini mengikuti pendidikan entrepreneurship, entrepreneur university, katanya pensiun itu enaknya hanya tiga bulan. Mengapa? Yah, karena kegiatan kita setiap hari banyak dihabiskan dengan bangun-tidur, nonton tv, bercanda dengan cucu, dan lain-lain. Habis mau apa lagi, karena memang tak ada kegiatan. Tanpa kerja pun kita nggak pusing, sementara duit masih cukup di bank. Semula pikirnya, duit adalah segala-galanya. Namun ternyata yang banyak kita jumpai di lapangan, mereka merasakan enaknya masa pensiun itu hanya tiga bulan. Setelah itu menurut pengakuannya, mereka menjadi stres. Oleh karena nggak ada kegiatan dan waktunya habis dirumah untuk bersantai ria. Padahal, sebelumnya mereka terbiasa bekerja. Akibatnya setelah pensiun pikirannya jadi sumpek, jenuh, dan stres.<br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;"><span id="more-244"></span>Menurut saya, sebaiknya jika kita sudah pensiun, tak ada salahnya kita punya berbagai kegiatan. Di antaranya, kita bisa aktif di organisasi sosial, aktif di organisasi keagamaan, terjun dalam dunia bisnis. Dan, mungkin justru disaat itulah kita belajar memulai usaha. kita bisa meniru semangat wirausaha Kolonel Sanders, yang di saat di usia 62 tahun dia nekad buka usaha Kentucky Freid Chicken. Artinya faktor usia itu bukanlah menjadikan masalah bagi kita untuk belajar memulai usaha.Usia bukanlah menjadi penghalang untuk menjadi lebih sukses, sekalipun sebelumnya kita sudah banyak pengalaman menjadi karyawan atau sebagai profesional. Pendeknya, para pensiun belum terlambat untuk mulai usaha.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Memang ada pensiunan yang bercerita pada saya, bahwa seusia ia menjalankan pensiun, yang muncul dalam benaknya hanyalah memikirkan akhirat saja. Saya kira wajar. Tapi, setelah mengikuti pendidkan Entrepreneur University (EU) atau sudah terkena virus Entrepreneur, dia tidak hanya berpikir akhirat saja, tapi kepentingan dunia pun juga ikut dipikirkan, yaitu misalnya dengan jalan berwirausaha.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Saya ikut kuliah sebenarnya juga tidak memberikan contoh pada anak saya, ini lho walaupun bapak sudah pensiun tapi tetap mau belajar berwirausaha”.katanya. Bahkan tak hanya itu saja, menurut pengakuannya, setelah kuliah lagi di EU semangat hidupnya berani bergairah. Apalagi masuk EU tak ada tes, dan tak ada ujian, “Hidup saya ini betul-betul bergairah. Itu karena sentuhan jiwa Entrepreneur pada diri saya,” tambahnya. Padahal ketika pertama kali masuk EU tidak punya usaha sama sekali, tapi kini setelah terkena virus Entrepreneur, dia sudah punya tiga unit usaha.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Saya kira, msih banyak contoh para pensiunan yang semula tak bersemangat lagi beraktivitas, kini saya melihat mereka sudah ada yang mulai aktif berwirausaha dengan membuka rumah makan, bisnis warnet, bisnis jasa penidikan, percetakan buku bisnis design grafis, dan lain lain. Oleh karena itulah,saya mengajak para pensiunan, yuk kita mencoba berani berwirausaha. “Usia boleh tua, tapi semangat berwirausaha tetap muda.” Anda berani mencoba?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.purdiechandra.net/jadi-entrepreneur/2010/05/setelah-pensiun-mau-apa/">Sumber</a> </div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-86918493906223221602011-01-09T00:55:00.000+07:002011-01-09T00:56:10.439+07:00Belajar Domain Parking (Parkir Domain)<div style="text-align: justify;">Sebenarnya saya sedang menjalankan riset yg lain ttg berpenghasilan lewat blog gratisan (blogspot), tp setelah surfing -materi/mempelajari ttg Domain Parking ternyata seru juga untuk dicoba :D</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mungkin dari sebagian temen2 ada yg belum tahu ttg Domain parking? :p</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Domain Parking adalah domain kosong yg digunakan untuk mengarahkan ke domain lain (domain yg berisi iklan). Atau pengertian lainnya bisa dilihat <a href="http://www.idebagus.com/help/tanya-jawab/domain/apa-itu-domain-parking">disini</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana Cara Kerja Domain Parking?</b></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">Kita memiliki domain kosong yang kita ‘parkir’ atau simpan di jaringan mereka dan memuat iklan orang lain (iklan diambil dari Yahoo Publisher) mirip Adsense, di mana ada orang yang datang ke domain kita, dan mengklik iklan yang ada, maka kita akan mendapatkan bayaran. Jaringan disini adalah sebuah program atau layanan untuk domain parking. Contohnya </span><span class="postbody">Parked.com, Edo.com, NameDrive.com atau yang lainnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody"><b>Apa yang Perlu Disiapkan?</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">1. <b> </b>beli domain 10 buah, atau 5 buah untuk permulaan atau tergantung budget anda. <b>-tidak perlu hosting-</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">2. pilih nama domain yg umum, misalkan 'cat'. Dan beli nama domainnya funnycat.com.com atau allaboutcat.com dan jangan membeli nama domain yg terlalu spesifik, contoh: iphoneblack.com. kenapa tidak boleh? Karena jaringan parked.com (parked.com lebih menguntungkan, jd ini yg saya contohkan) untuk memasarkan domain yg kita parkir cuma akan mentarget iklan ttg iphoneblack saja, beda dengan allaboutiphone.com, ini akan mentarget semua ttg iphone tidak hanya fiturnya tp bagian casingnya atau buku panduannya juga bisa tertarget :)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">3. pilih nama domain senatural mungkin. Contoh: anda membeli 10 domain, anda jgn membeli domain yg setema antara domain satu dengan yg lainnya, contoh domain 1 ttg health, domain 2 ttg otomotif dll. pokoknya dibuat beda. Tp perlu diingat jg,jgn membeli domain dengan kata yg sama disetiap domain, contoh: allabouthealth.com, allaboutotomotif.com, allaboutfood.com dll. Ini memang beda temanya setiap domain tp perhatikan awal dan akhir katanya sama semua yaitu 'allabout', dan ini tidak boleh</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">4. untuk TLD (top level domain) jg dipilih senatural mungkin, buat kombinasi jgn cm menggunakan .com saja tp .info atau .net dll</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="postbody">5. SAYA LANJUTKAN BESOK :D</span></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-74291677810700486412010-02-05T17:17:00.000+07:002011-01-05T17:24:23.102+07:00Pola Pikir Orang Kaya<div style="text-align: justify;">Agan-agan pernah mendengar nama Robin Hood? Tokoh ini sangat digemari oleh banyak orang karena kisah heroiknya yang merampok uang dari orang-orang kaya dan kemudian membagi-bagikan hasilnya secara merata bagi semua orang miskin.<br />
<br />
Apabila kita melihat dari sisi radikal, tingginya popularitas dari Robin Hood ini memperlihatkan bahwa banyak orang yang merasa bahwa dunia ini tidak adil karena orang-orang yang kaya bisa memiliki uang begitu banyaknya. Memang fakta menunjukkan bahwa sebagian besar uang yang beredar ini dikuasai oleh hanya<br />
sebagian kecil dari masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi dunia apabila Robin Hood berhasil mengumpulkan semua uang yang ada dan membagikannya secara merata ke semua orang? Sekilas dunia tampak lebih indah. Tidak ada lagi orang kaya, dan tidak ada lagi orang miskin. Semua orang hidup dengan kemakmuran yang sama.<br />
<br />
Marshall Sylver, di dalam bukunya yang berjudul Passion Profit Power, menjelaskan lebih detil mengenai pertanyaan diatas. Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan. Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula. Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian besar uang yang ada.<br />
<br />
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini digunakan untuk membeli apa ya?". Kemudian uangnya dihabiskan untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang-senang. Singkat kata, konsumtif. Setelah seluruh uang dibelanjakan, mereka kembali menjadi miskin.<br />
<br />
Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatangkan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpulkan uang jauh lebih banyak dari orang biasa.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya. Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan<br />
sendirinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://bit.ly/keuanganpribadi"><b>Sumber</b></a></div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3004500179624989736.post-18869731431194698572010-01-30T16:30:00.000+07:002011-01-05T16:53:05.005+07:00Mengenali Resiko Finansial Pada Keluarga<div style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-size: large;"><b>Resiko Finansial</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebutlah Andi adalah seorang kepala keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak. Andi adalah karyawan swasta dengan pendapatan 60 juta per tahun. Istri Andi mengurusi seluruh kebutuhan rumah tangga, sehingga tidak memiliki penghasilan. Sedangkan anaknya masih berumur 5 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari contoh ini kita dapat melihat bahwa keluarga Andi adalah keluarga dengan satu sumber penghasilan, yaitu Andi. Jumlah tanggungan Andi adalah dua orang, yaitu istri dan anaknya. Pada contoh ini, keluarga Andi memiliki resiko finansial yang tinggi karena Andi adalah satu-satunya sumber penghasilan keluarga. Misalkan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan menimpa Andi, sehingga Andi sudah tidak dapat bekerja lagi, maka keluarga akan kehilangan satu-satunya sumber penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perlu kita sadari bahwa walaupun sudah kehilangan sumber penghasilan, keluarga tetap harus membiayai kebutuhan hidupnya. Istri dan anak Andi tetap butuh makanan, pendidikan anak, dan lain-lain. Tanpa adanya penghasilan, biasanya biaya-biaya ini dibayar dengan cara menjual aset-aset yang ada. Dan pada saat</div><div style="text-align: justify;">keluarga sudah kehabisan aset, maka secara finansial keluarga menjadi bangkrut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue; font-size: large;"><b>Antisipasi Resiko Finansial</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam contoh kasus diatas, untuk mengantisipasi resiko finansial pada keluarga Andi maka ada baiknya bila Andi membeli produk asuransi sehingga bila terjadi sesuatu yang menimpa Andi, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah Uang Pertanggungan(UP) kepada keluarga yang ditinggalkan (istri dan anaknya). UP inilah yang akan digunakan oleh keluarga Andi untuk membiayai kebutuhan hidup mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, berapa nilai UP yang dibutuhkan oleh keluarga Andi? Untuk menghitung nilai UP, ada tiga hal yang perlu kita perhatikan. Dimulai dari hal yang paling penting yaitu berapa nilai hutang keluarga sekarang. Yang kedua adalah berapa biaya hidup keluarga. Dan yang ketiga adalah berapa besar dana yang dibutuhkan oleh anak untuk membiayai pendidikannya hingga bisa mandiri. Mari kita bahas satu per satu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Total hutang keluarga.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hutang diwariskan kepada keluarga yang ditinggalkan. Tentunya hal ini tidak diinginkan, apalagi untuk keluarga dengan satu sumber pendapatan seperti keluarga Andi pada contoh diatas. Bila terjadi sesuatu terhadap Andi, maka hutang diwariskan ke istrinya.Sedangkan istri dan anak yang ditinggalkan sudah tidak memiliki sumber pendapatan, untuk membiayai hidup saja sudah susah apalagi kalau ditambahkan dengan beban hutang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, sangatlah penting untuk membeli asuransi yang UP-nya dapat mengcover seluruh hutang yang dimiliki oleh keluarga. Pada saat terjadi sesuatu kepada sumber pendapatan keluarga, pihak asuransi akan melunasi hutang keluarga sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak terbebani oleh hutang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b> 2. Biaya hidup keluarga selama 5 tahun kedepan.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pada keluarga dengan satu sumber pendapatan, kehilangan kepala keluarga menyebabkan keluarga menjadi kehilangan satu-satunya sumber pendapatan yang dapat membiayai kehidupan keluarga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, asuransi juga penting untuk membiayai kehidupan keluarga yang ditinggalkan. Biasanya perhitungan yang digunakan untuk perhitungan UP adalah biaya hidup keluarga selama 5 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b> 3. Biaya pendidikan anak.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cukup banyak anak yang putus sekolah karena orang tuanya meninggal. Kebanyakan alasannya adalah karena ketidakmampuan secara finansial untuk membayar iuran sekolah. Dan yang lebih menyedihkannya lagi, sang anak harus langsung terjun ke dunia kerja berbekal pendidikan terakhirnya saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tentunya hal ini akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan sang anak untuk sekarang dan masa depannya. Tanpa dibekali dengan pendidikan yang cukup, biasanya pendapatan yang diterima oleh anak nilainya pas-pasan hanya untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Dalam hal karirnya juga akan mengalami kesulitan</div><div style="text-align: justify;">untuk mendapatkan kenaikan pangkat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, disini fungsinya asuransi untuk menjamin masa depan kehidupan anak. Nilai UP harus turut mengcover biaya pendidikan anak, setidaknya sampai tamat S1. Jadi pada saat terjadi sesuatu pada kepala keluarga, anak tetap masih bisa melanjutkan pendidikannya karena dibiayai oleh asuransi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perhitungan UP diatas adalah perhitungan teoritis. Alangkah bila nilai UP kita bisa menutupi ketiga hal diatas. Namun dalam kenyataannya, hasil perhitungan UP untuk menutupi seluruh kebutuhan keluarga adalah tinggi sekali sehingga biaya premi asuransi yang mesti kita bayar juga menjadi tinggi. Belum tentu kita sanggup untuk membayar premi asuransi yang bisa mengcover ketiga hal diatas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apabila kita tidak sanggup membayar premi asuransi yang dapat mengcover ketiga hal diatas, maka kita dapat memprioritaskan cover asuransi dimulai dari hal pertama. Yang paling penting UP asuransi harus dapat melunasi seluruh hutang kita terlebih dahulu, jadi keluarga yang ditinggalkan tidak terbebani oleh hutang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah itu, kalau kita masih sanggup membayar premi lebih, barulah kita memikirkan hal kedua yaitu biaya hidup keluarga untuk lima tahun kedepannya. Dan bila kita masih diberkahi kesanggupan untuk membayar premi lebih besar lagi, alangkah baiknya bila UP asuransi mencukupi untuk membiayai pendidikan anak-anak kita hingga setidaknya bisa lulus pendidikan S1.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="msg" style="text-align: justify;"></div><div class="msg" style="text-align: justify;"><b> <span style="color: blue; font-size: large;">Kesempatan untuk Konsultasi Asuransi Gratis</span></b><br />
<br />
Sampai saat ini, perusahaan asuransi terbaik dengan asset diatas 10 triliun adalah Prudential (versi Majalah Investor). Prudential menempati juara pertama asuransi jiwa bukan pada tahun ini saja, namun sudah dimulai sejak tahun 2003 berturut-turut selama 8 tahun. Berhubung kita akan membina hubungan jangka panjang dengan perusahaan asuransi, tentunya akan jauh lebih baik bila kita memilih perusahaan yang terbaik untuk menangani kebutuhan asuransi kita.</div><div class="msg" style="text-align: justify;"><br />
Produk yang paling populer yang ditawarkan oleh Prudential adalah produk unit-linked, dimana nasabah ditawarkan asuransi dan investasi dalam satu paket sehingga nasabah hanya perlu membayar premi selama sepuluh tahun pertama saja. Selanjutnya nasabah akan memiliki tabungan dalam jumlah besar sehingga<br />
dari bunga tabungan itu saja sudah mencukupi untuk membayarkan premi asuransi untuk tahun-tahun berikutnya. Produk ini bagus untuk nasabah yang kurang memiliki kebiasaan untuk menabung, karena produk ini memaksa nasabah untuk menabung dalam jumlah tetap setiap bulannya.<br />
<br />
Bagi yang berdomisili di kota Jakarta, kebetulan saya memiliki kenalan agen Prudential yang bisa bertemu langsung dengan Anda untuk berkonsultasi mengenai kebutuhan asuransi dan investasi Anda. Agen ini akan memberikan penjelasan lebih detil mengenai produk, menganalisa kebutuhan finansial Anda, serta memberikan hasil analisa berupa nilai manfaat asuransi dan ilustrasi nilai investasi Anda. Konsultasi ini bersifat gratis, jadi Anda tidak perlu membayar untuk hasil analisanya. Anda juga tidak diharuskan membeli produk. Jadi ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk mempelajari produk asuransi yang sedang popular di pasar finansial Indonesia.</div><div class="msg" style="text-align: justify;"></div><div class="msg" style="text-align: justify;"><a href="http://bit.ly/keuanganpribadi"><b>Sumber</b></a> </div>Info Terkinihttp://www.blogger.com/profile/01596877272934234275noreply@blogger.com0